Program Pondok Pesantren Wadi Muqoddas yang Pertama adalah Tahfizul Quran
Tujuan Program ini adalah Mencetak santri-santri menjadi Hafiz
Al-Qur’an 30 Juz diluar kepala, dengan program-program sebagai berikut :
- Binnazhor : membetulkan bacaan, perbaikan makhorijul huruf, sehingga mampu membaca Al-Qur’an secara lancar dengan tartil dan tajwid yang benar.
- Sabaq : setoran hafalan baru, disesuaikan dengan kemampuan santri dan dalam bimbingan para asatidzah.
- Sabqi : mengulang hafalan baru dan hafalan seminggu sebelumnya
- Manzil : mengulang hafalan lama
- Muroja’ah : membaca dengan melihat mushaf didepan ustadz untuk hafalan (sabaq ) yang akan disetorkan besok
Tahfidz Al-Qur’an
terdiri dari dua kata yaitu tahfidz dan Al-Qur’an. Kata tahfidz merupakan
bentuk masdar ghoir mim dari kata حَفَّظَ – يُحَفِّظُ - تَحْفِيْظًا yang mempunyai arti menghafalkan.
Sedangkan menurut Abdul Aziz Abdul Rauf definisi tahfidz atau menghafal adalah
proses mengulang sesuatu, baik dengan membaca atau mendengar. Pekerjaan apapun
jika sering diulang, pasti menjadi hafal.
Pengertian
Al-Quran
sedangkan
pengertian al-quran secara etimologi dan terminologi
1.Pengertian Etimologi (bahasa).
Secara bahasa Al-Quran berasal dari bahasa Arab , yaitu qaraa-yaqrau-quraanan yang berarti bacaan. Hal itu dijelaskan sendiri oleh Al-Quran dalam Surah Al-Qiyamah ayat 17-18
Artinya : Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu. QS. Al-Qiyamaah 17-18
2. Pengertian Al-Quran Terminologi (istilah).
Sedangkan
secara terminologi Al-Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW. sebagai mukjizat yang tertulis dalam lembaran-lembaran,
yang diriwayatkan secara mutawattir, dan membacanya merupakan ibadah.
tetapi
banyak ulama yang mendefinisikan pengertian al-quran secara terminologi
diantaranya
:
a.
Menurut Manna’ Al-Qhattan :
كَلَامُ
اللهِ المُنَزًّلُ عَلَي مُحَمَّدٍ صَلَّي اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
اَلْمُتَعَبَدُ بِتِلَاوَتِهِ
Artinya : kitab Allah yang diturnkan kepada Nabi Muhammad SAW dan orang yang membacanya memperoleh pahala.
b. Menurut Al-Jurjani :
هُوَ
اَلْمُنَزَّلُ عَلَى الرَّسُولِ المَكْتُوبِ فِى الْمَصَاحِفِ اَلْمَنْقُولُ
عَنْهُ نَقْلًا مُتَوَاتِرًا بِلَا شُبْهَةٍ
Artinya : yang diturunkan kepada Rasulullah SAW., ditulis dalam mushaf, dan diriwayatkan secara mutawattir tanpa keraguan.
c. Menurut kalangan pakar ushul fiqh, fiqh, dan bahasa Arab :
كَلَامُ
اللهِ المُنَزَّلُ عَلَى نَبِيِّهِ مُحَمَّدٍ ص.م اَلْمُعْجِزِ اَلْمُتَعَبَّدُ
بِتِلَاوَتِهِ اَلْمَنْقُولُ بِالتَّوَاتُرِ اَلْمَكْتُوبِ فِى اَلْمَصَاحِفِ مِنْ
اَوَّلِ سُوْرَةٍ اَلْفَاتِحَةِ اِلَى سُورَةٍ النَّاسِ
Artinya : kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi-Nya, Muhammad. Lafadz-lafadznya mengandung mukjizat, membacanya mempunyai ibadah, diturunkan secara mutawattir, dan ditulis pada mushaf, mulai dari awal surat Al-Fatihah sampai pada surat An-Nass.
Dari pengertian diatas, ada beberapa bagian yang unsur penting, yaitu :
1. Al-Quran adalah firman Allah.
Artinya : ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). QS. An-Najm 4
Ayat ini menunjukkan bahwa Al-Quran adalah wahyu (bisikan dalam sukma dan isyarat yang cepat yang bersifat rahasia disampaikan oleh Allah kepada Nabi dan Rasul) yang diturunkan oleh Alla kepada nabi Muhammad SAW.
2. Al-Quran adalah mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.
Tak satu pun jin dan manusia yang dapat menandinginya, meskipun mereka berkerjasama.
Artinya : Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan Dia, Sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain". QS. AL-ISRAA 88
3. Al-Quran disampaikan
secara
mutawatir.
Artinya : Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (QS. Al-Hijr 9)
Ayat ini memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al Quran selama-lamanya.
Artinya : Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (QS. Al-Hijr 9)
Ayat ini memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al Quran selama-lamanya.
4. Membaca Al-Quran bernilai ibadah.
Nabi bersabda: “Aku tidak mengatakan alif laam miim satu huruf, tetapi Alif satu huruf, laam satu huruf, miim satu huruf dan satu kebaikan nilainya 10 kali lipat” (Al-Hadist).
5. Al-Quran diturunkan kepada nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril.
Artinya : Katakanlah: "Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Quran itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". QS. An-Nahl 102
Setelah
melihat pengertian tahfidz/menghafal dan Al-Qur’an diatas dapat disimpulkan
bahwa menghafal Al-Qur’an adalah suatu proses untuk memelihara, menjaga dan
melestarikan kemurnian Al-Qur’an yang diturunkan kepada Rasulullah Saw. diluar
kepala agar tidak terjadi perubahan dan pemalsuan serta dapat menjaga dari
kelupaan baik secara keseluruhan ataupun sebagiannya.
Posting Komentar